MUARA ENIM, SIKAP Indonesia – Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) XIV Tahun 2021 Tingkat Provinsi Sumsel  dipusatkan di Semende Raya, Kabupaten Muara Enim tepatnya di Lapangan Batu Tiking, Desa Pulau Panggung, Kecamatan Semende Darat Laut (SDL).

Pembukaan PEDA KTNA ditandai dengan pemukulan getok (kentongan) secara bersama-sama, yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel)  H Herman Deru (HD) didampingi Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim H Nasrun Umar (HNU), Ketua Umum KTNA Nasional HM Yadi Sofyan Noor serta Ketua KTNA Prov. Sumsel HM Basyir DA.

Selain Gubernur Sumsel, PEDA KTNA turut dihadiri Bupati/Walikota se-Sumsel termasuk juga perwakilan dari Menteri Pertanian R. Unsur Forkopimda Provinsi  Sumsel, Unsur Forkopimda Kabupaten Muara Enim, para Pejabat dari Provinsi Sumsel termasuk juga Pejabat Kab/Kota se-Sumsel, Ketua TP. PKK Kabupaten Muara Enim serta para Ketua TP. PKK Kab/Kota se-Sumsel dan tamu undangan lainnya.

Pj Bupati Muara Enim mengucapkan selamat datang kepada Gubernur Sumatera Selatan, Bapak H.  Herman Deru beserta rombongan dan seluruh peserta Peda KTNA XIV Provinsi  Sumatera Selatan Tahun 2021 di Kabupaten Muara Enim, khususnya di Bumi Tunggu Tubang, dataran tinggi Semende.

Dataran tinggi Semende ini menurut HNU, merupakan wilayah agropolitan Kabupaten Muara Enim  yang berada di Pegunungan Bukit Barisan Selatan. Disini terdapat 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Semende Darat Laut, Semende Darat Tengah dan Semende Darat Ulu.

Diakui HNU, setelah mengalami beberapa kali penundaan, akibat pandemi Covid-19,  “Alhamdulillah hari ini menjadi suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi kami, akhirnya Bapak Gubernur beserta rombongan  dapat hadir bersama ditengah-tengah kami dalam pelaksanaan Peda KTNA XIV Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 di Kabupaten Muara Enim, 15 sd. 17 November 2021,”ujar Pj Bupati Muara Enim.

Tema Peda KTNA kali ini adalah “Melalui Peda KTNA XIV Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, Kita Tingkatkan Kesejahteraan Petani dan Nelayan Melalui Peningkatan Kuantitas dan Kualitas serta Keamanan Produk Pangan Lokal Menuju Sumatera Selatan Lumbung Pangan Nasional”.

Dijelaskannya, tema ini mengajak kita kembali melihat sektor pertanian sebagai sektor yang sangat penting, terbukti saat pandemi Covid-19 sektor pertanian tetap menyumbang nilai positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Masih dikatakan HNU, Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu daerah dengan wilayah terluas di Provinsi Sumatera Selatan, yaitu 7.483 kilometer persegi, terdiri dari 22 kecamatan, 246 desa dan 10 kelurahan.

Batubara yang berperan cukup besar dalam mendukung perekonomian Kabupaten Muara Enim, sebagai lumbung energi Sumatera Selatan, Kabupaten Muara Enim-pun mendapat anugerah alam yang subur melalui potensi pertanian yang berlimpah dengan komoditas unggulan seperti beras, tanaman palawija, karet, sawit dan kopi.

“Alhamdulillah, kami punya produk kopi lokal yang terkenal dengan cita rasa yang sangat baik, yaitu Kopi Semende yang telah terdaftar dan mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Hukum dan HAM pada November 2015 lalu,” ungkap HNU.

Pemkab Muara Enim lanjutnya, berkomitmen mendukung cita-cita Bapak Gubernur untuk mewujudkan Sumatera Selatan sebagai Lumbung Pangan dan Food Estate Nasional.

Oleh sebab itu, Pemkab Muara Enim telah menetapkan lahan pertanian berkelanjutan seluas 16.512 (enam belas ribu lima ratus dua belas) hektar yang tersebar di 17 kecamatan yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Muara Enim Nomor 56 Tahun 2020 tentang Rencana Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan.

HNU menyebutkan, adapun cakupan luas lahan sawah di Kabupaten Muara Enim, yaitu 22.000 (dua puluh dua ribu) hektar, lahan ladang 5.000 (lima ribu) hektar dan lahan perkebunan 230.000 (dua ratus tiga puluh ribu) hektar.

Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Muara Enim bermata-pencarian sebagai petani.

Luas panen padi Kabupaten Muara Enim hingga Desember 2021 diprediksi mencapai  39.254 (tiga puluh Sembilan ribu dua ratus lima puluh empat) hektar dengan rata-rata produksi 4,8 ton perhektar.

Diperkirakan produksi padi sampai Desember nanti akan tercapai sekitar 192 ribu ton gabah kering giling atau setara dengan 102.390 (seratus dua ribu tiga ratus sembilan puluh) ton beras. Produksi padi tersebut akan mampu mendukung peningkatan produksi padi regional maupun nasional, sehingga dapat mewujudkan Provinsi Sumatera Selatan sebagai lumbung pangan nasional.

Adapun program strategis pertanian di Kabupaten Muara Enim antara lain yaitu, Pengembangan Kawasan Agropolitan meliputi Kecamatan Semende Darat Ulu, Semende Darat Tengah, Semende Darat Laut dan Tanjung Agung.

Kemudian, Pembangunan Taman Agroteknowisata Serasan Sekundang (TASS) Desa Penanggiran Kecamatan Ujan Mas. Pembangunan pusat pendidikan dan wisata perikanan di Desa Bedegung Kecamatan Panang Enim. Pembangunan Kawasan Pengelolaan Air Tawar Terpadu di Kecamatan Muara Belida.

Khusus pengembangan agropolitan di kawasan Semende dan Tanjung Agung, sampai saat ini masih sangat membutuhkan dukungan infrastruktur terutama jalan alternatif yang dapat memudahkan distribusi produk pertanian kwilayah lain di luar Semende sehingga dapat bersaing dengan produk pertanian lainnya, sekaligus mendukung kawasan Semende sebagai tujuan agrowisata dan pusat agribisnis produk kopi maupun hortikultura unggulan di Provinsi Sumatera Selatan.

Gubernur Sumsel Herman Deru dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama para petani dan nelayan telah menggelorakan semangat bertani yang diwujudkan dalam pelaksanaan PEDA KTNA di Bumi Serasan Sekundang.

Gubernur Sumsel mengajak  para petani dan nelayan agar dapat memaknai PEDA KTNA ini sebagai sarana untuk sharing bertukar pengalaman, menyatukan langkah guna peningkatan kuantitas dan kualitas serta keamanan produk lokal pangan lokal guna mewujudkan Sumsel sebagai Lumbung Pangan Nasional.

Disela kegiatan tadi, dilaksanakan penyerahan Piagam Penghargaan Abdi Bhakti Tani Nelayan yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum KTNA Nasional didampingi Gubernur Sumsel kepada Bupati Muara Enim, Bupati Musi Rawas, Bupati Banyuasin, Bupati Empat Lawang dan Bupati Ogan Komering Ilir yang dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari Pj Bupati Muara Enim kepada Gubernur Sumsel berupa kain batik motif mak raje yang merupakan kain batik khas Kabupaten Muara Enim.

Selanjutnya, usai acara pembukaan, Gubernur Sumsel langsung meninjau Stand Pameran PEDA KTNA, nyeruput Kopi Semendo  khas Muara Enim, menebar benih ikan di Cek Dam Kecamatan Pulau Panggung dan meletakan batu pertama pembangunan menara Masjid Akbar Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut (SDL).  Di acara PEDA KTNA  dihadiri juga Bupati/Walikota se-Sumsel termasuk juga perwakilan dari Menteri Pertanian R. Unsur Forkopimda Provinsi  Sumsel, Unsur Forkopimda Kabupaten Muara Enim, para Pejabat dari Provinsi Sumsel termasuk juga Pejabat Kab/Kota se-Sumsel, Ketua TP. PKK Kabupaten Muara Enim serta para Ketua TP. PKK Kab/Kota se-Sumsel dan tamu undangan lainnya. (AC/red)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.