PALI, Sikap Indonesia – Tradisi gotong royong merupakan warisan turun menurun Bangsa Indonesia yang selayaknya perlu kita lestarikan bersama, namun hampir satu  dekade ini  tradisi ini nyaris terkikis oleh era globalisasi dan sikap individualisme yang menggerogoti sendi kehidupan masyarakat umumnya.
Minggu (15/06/2020), Kepala Desa dan Perangkat nya, Desa Tempirai Timur Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), mengajak masyarakat bergotong-royong membersihkan Selokan/Drainase dipemukiman warga sepanjang Jalan Raya Tempirai dan Jalan Putat Payung Desa Tempirai Timur.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa, didampingi Ketua BPD, Ketua Bumdes, Ketua LPMD dan PLD ini,  mengundang perhatian warga ini, secara serentak warga pemukiman turun ke jalan berbaur dengan Perangkat Desa.
Menurut M.Teguh Jaya Anuar, Kepala Desa Tempirai Timur, saat ditemui di lokasi kegiatan, bahwa keinginan untuk pembersihan lingkungan ini rasa terpanggil dan dorongan aparatur Desa nya melihat semakin hari kondisi penumpukan sampah di setiap selokan selalu menjadi buah bibir Masyarakat, sehingga aliran limbah warga tidak berjalan baik.
Lanjut Kepala Desa anak Mantan Dewan Margo ini, untuk kedepan mengatasi masalah ini secara bertahap berencana akan membangun tempat pembuangan sampah disetiap dusun tepatnya di pesisir Danau Padang Tempirai, mengingat menurut pengamatan Tim Pengawas Desa,
Bahwa kebiasaan warga setiap mandi cuci ke sungai/danau sembari membuang sampah disekitar tempat pemandian warga. Maka untuk itu Pemdes Tempirai Timur akan ber upayah menyiapkan penampung sampah.
Lebih jauh pandangan kedepan ujar Kepala Desa yang suka kebersihan ini…!
Tentunya terkait konteks Notebane “SAMPAH” ini adalah masalah bersama yang harus diselesaikan bersama, dan pihak yang terkait dapat mendukung terkhusus OPD di Kabupaten PALI yang mana saat ini Desa Tempirai Timur membutuhkan motor gajah untuk serana pengangkutan sampah.
Serta meminta Dinas Kesehatan Kabupaten PALI, agar melakukan penyemprotan fogging, mengingat pasca banjir di wilayah pesisir Desa Tempirai Timur rentan terjangkit Demam Berdarah (DBD).
Juga dalam waktu dekat ini Pemdes Tempirai Timur akan membuat jeruji disetiap selokan antar rumah warga sehingga sampah yang menumpuk di selokan diwilayah rumah warga akan menjadi tanggung jawab warga itu sendiri. 
Disamping itu menghimbau pada masyarakat dan desa tetangga kira nya dapat menyadari dan menertibkan sampah dan meningkatkan rasa peduli lingkungan untuk kebersihan dan kesehatan bersama, harapnya.
Demikian salah satu warga Jalan Putat Payung, Sodikin mengapresiasi atas kepedulian Pemdes Tempirai Timur terhadap giat gotong-royong untuk dilestarikan dan tetap mendukung atas rencana kepala desa untuk membuat penampungan sampah disetiap dusun, tutupnya. (Suharto)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.